(NOT) A TWIN BROTHER

I met him last year in Durham Islamic Finance Summer School. Now he is one of my friends who has inspired me with what he believes and does.

As a non muslim who lives in China where Islamic financial realm is still infant, choosing Islamic finance for a higher degree of study and bringing an Islamic idealism is naive for me if not a destiny or hidayah. After his struggle, last year he graduated from Bangor University who offers one of the best Islamic Finance program in the UK.

His quest was not stopped at that point. It was not about getting a degree and back to conventional finance job. He went to Bahrain to continue his quest to know closer what Islamic finance is. Unfortunately, it was not fun as he expected. However, his dissappointment did not stop his step. He went to Indonesia to find a way to get his Phd in Islamic finance via contacting one of our professor. He is still working on it now, to embrace whatever adventure Islamic finance offers for him

By the way, he chose this quest with consequnce to lose the opportunity to inherit his parent company. Whatever it is, Allah knows the best. And he is not my twin brother 

Strengthening the domestic halal industry

Based on the latest Global Islamic Economy Score, as the largest Muslim country in the world, Indonesia’s halal industry is still far left behind compared to other Moslem countries. With $154.9 billion of halal food market; $5.5 billion of halal pharmaceutical market; $3.3 billion of halal cosmetics market, Indonesia only ranks 10th, whereas Malaysia ranks 1st despite the fact that Malaysia has much smaller population. This illustrates that Indonesia has failed to optimize its huge Moslem population as the key to boost its domestic halal industry and economy.

To improve the situation the government has taken serious intervention by issuing the act no 33/2014 about halal product assurance which aims to assure and provide convenience, security, safety, and availability of halal products for the society and to increase the value added in halal products so that the halal industry will grow by igniting the private sector to produce and sell them. The main impact of the issuance of this act is every product that being traded and entering Indonesia’s market has to be halal certified five years after the ratification of this act and puts the Halal Products Assurance Agency (BPJPH) as the main administrator of the halal certification process.
Continue reading

7 alasan kenapa studi Islamic Finance di Durham

Judul ini saya angkat setelah ada teman yang menanyakan hal ini pekan lalu sekaligus pertanyaan teman-teman yang lain yang menanyakan hal yang sama tapi belum saya jawab. Sebelum membahas lebih jauh mengenai hal ini, saya ingin sampaikan bahwa apapun alasan yang saya jelaskan berikut ini adalah murni alasan pribadi saya yang belum tentu sama dengan alasan mahasiswa lainnya. Jadi gak perlu setuju atau silakan setuju sesuai preferensi masing-masing. Kenapa sih mesti bilang gitu? Karena tulisan ini dibuat di tengah hiruk pikuk Pilkada DKI atau perdebatan macam-macam lainnya yang menurut saya banyak sia-sianya dan cenderung muncul karena kita gak siap berbeda, jadi monggo berbeda pendapat dan mari saling menghormati. Hehehehe, pembukaan yang cukup serius ya :p  Jadi kenapa saya memilih studi Islamic Finance & Management di Durham University yang ada di Inggris bukan di tanah air saja atau justru di negara-negara Timur Tengah yang notabene lebih kuat nilai-nilai Islamnya?

    Continue reading

Restoran Halal di Durham, Harga Mulai 1 Pounds

Nah melanjutkan posting saya sebelumnya tentang mencari daging halal di Stockton, kali ini saya akan sampaikan restoran-restoran di Durham City Centre yang menyediakan makanan halal dan kata siapa mahal? Murah kok!

Restoran halal yang pertama kali saya kunjungi di Durham adalah Lebaned. Makanan khas Lebanon ini menyediakan makanan dan daging halal walau juga masih menyediakan bir untuk warga setempat. Restoran ini merupakan salah satu restoran halal yang cukup besar di Durham. Cobalah datang di jam makan siang karena pada saat itu restoran ini menawarkan yang lebih murah. Jangan terburu-buru memesan makanan dengan harga di atas 5 atau 10 pounds. Saya sendiri mencoba Shawarma di restoran ini dengan harga 4.5 pounds dan ternyata porsi yang diberikan besar sekali untuk ukuran orang Indonesia pada umumnya. Saya akhirnya menghabiskan daging yang digulung dengan roti tipis, sayur mayur, dan kentang goreng porsi besar itu berdua dengan senior tempat saya menginap sementara. Continue reading

Nyari Daging Halal di Stockton

Allah memberikan banyak rezeki kepada kita bahkan yang gak kita minta pun Allah berikan. Gak percaya? Coba tanya, pernah gak pas tidur minta dikasih oksigen? Gak khan! Nah pas bangun kita juga belum tentu inget bersyukur akan hal itu. Pernah gak minta akan dikasih nasi tapi dengan kuasaNya kita dapat dengan mudah membeli beras untuk diolah jadi nasi. Nah dari yang sekian banyak yang Allah kasih ada beberapa hal aja yang Allah larang untuk dikonsumsi. Dalam surah Al Baqarah ayat 173 Allah berfirman:

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلاَ عَادٍ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.”
Continue reading

Green Move Out Sale!

Bagi teman-teman yang sudah sampai di Durham sebelum masa induksi dimulai, jangan buru-buru beli barang-barang kebutuhan sehari-hari. Kenapa? Karena akan ada Green Move Out Sale!  Apaan sih tuh? Ini adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Ustinov College untuk mahasiswa secara umum (gak mesti mahasiswa Ustinov) agar mereka bisa memperoleh aneka perabot rumah tangga yang mereka perlukan sehari-hari dengan harga murah bahkan sangat murah! Mengapa bisa sangat murah? Basically, karena barang-barang yang dijual di sana adalah barang-barang bekas yang ditinggalkan penghuni college accomodation. Walaupun bekas masih banyak barang-barang yang masih bagus lho! Hasil dari penjualan barang-barang tersebut akan digunakan untuk kegiatan sosial.
Continue reading

The First Step is Answering Why

Ada beragam pertanyaan yang datang kepada saya menanyakan mengenai tips dan trik agar bisa diterima beasiswa dan berkuliah di luar negeri. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini agaknya lebih mudah dijawab. Pertanyaan yang agak lama saya respon adalah pertanyaan semacam ini, kenapa Abang memutuskan kuliah ke luar negeri? atau Bang ada beberapa alumni LPDP yang saya kenal yang sampai saat ini masih kesulitan mendapatkan pekerjaan, kenapa begitu? atau bahkan kira-kira jurusan yang prospektif apa ya Mas? Saya lebih lama merespon jenis-jenis pertanyaan semacam ini bukan karena tidak tahu jawabannya tapi ada lintasan pikiran berkelit di kepala saya. Apakah ini pertanyaan untuk mengonfirmasi jawaban saya dengan pendapatnya atau ini adalah pertanyaan yang benar-benar terbuka karena ketidaktahuan tentang apa yang dicari dan tujuan apa yang akan dituju.
Continue reading

Durham Story Begins

Beberapa waktu lalu saya pernah posting di instagram dan facebook sebuah kertas yang isinya adalah coret-coretan yang saya buat untuk memotivasi saya mewujudkan salah satu mimpi saya untuk bersekolah di luar negeri. Posting itu memperoleh amat banyak tanggapan dan komentar untuk ukuran wall facebook saya. Ternyata tak sampai di sana saja, setelah itu ada beberapa teman, adik kelas, senior, teman yang japri saya untuk menanyakan bagaimana cara memperoleh beasiswa dan berkuliah di Durham University.
Continue reading

Cerdas Berinvestasi dalam Ibadah

Dalam salah satu haditsnya Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa hidup manusia di dunia ini seperti pengembara. Hanya singgah sebentar saja di dunia sebelum menuju perjalanan yang jauh lebih panjang di akhirat kelak. Singkatnya waktu kita di dunia ini hendaknya dipergunakan semaksimal mungkin untuk menyiapkan perbekalan akhirat kita. oleh karena itu, di tengah keterbatasan waktu kita di dunia, harta yang kita miliki, tenaga yang kita punya, dan keterbatasan sumber daya lainnya hendaknya kita cerdas “berinvestasi” dalam ibadah. Kita hendaknya dapat beramal yang mampu memberikan investasi perbekalan yang amat berharga untuk kehidupan akhirat. Ada investasi amal yang memberikan  ganjaran kebaikan yang sangat besar bagi yang menunaikannya, diampuni dosa-dosa yang kita lakukan dan terdapat pula amal yang langgeng nilai kebaikannya. Mari kita bahas ketiga jenis amal tersebut.

Keterbatasan resource  yang kita punya di dunia ini hendaknya kita optimalkan untuk melakukan amal-amal yang bernilai tinggi seperti shalat berjamaah di masjid yang kita sudah sama-sama kita ketahui nilainya 27 kali lipat dibandingkan munfarid di rumah. Jelas tampak dalam kerangka waktu, tenaga, dan sumber daya yang relatif sama ibadah shalat berjamaah di masjid memberi kita jauh lebih banyak perbekalan akhirat kelak. Masih terdapat amal-amal lainnya yang seperti itu seperti puasa syawal yang diberi nilai oleh Allah seperti mengerjakan puasa selama setahun atau beribadah di malam lailatul qadr yang ganjarannya lebih baik daripada seribu bulan. Bayangkan!

Selain ibadah yang memberikan pahala atau kebaikan yang tinggi (gain profit) kita juga perlu mengoptimalkan sumber daya kita untuk melakukan amal-amal yang dapat menghapus dosa (avoid loss). Ingat bahwa dosa-dosa kita yang teramat banyak juga dapat menggiring kita ke neraka. Naudzubillah. Salah satu contoh amal yang dapat menghapus dosa adalah puasa di hari arafah yang dapat menghapus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang. Shalat tarawih juga dapat menghapuskan dosa sebagaimana hadits Rasulullah “Siapa yang menegakkan Ramadhan (shalat tarawih) dengan iman dan mengharap pahala Allah maka diampunilah dosanya yang telah lalu”. Ada beberapa amalan lainnya yang dapat menghapuskan dosa seperti shalat malam, memperbanyak sujud, dan ibadah haji yang mabrur.

Terakhir ada jenis ibadah yang nilai kebaikannya sifatnya langgeng sebagaimana dalam hadits Rasulullah riwayat Muslim yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang shaleh. Beberapa amal lainnya yang pahalanya mengalir terus menerus seperti membuat sumur, masjid dan mewaqafkan Al Quran. Perlu diingat untuk sedekah atau infak yang kita berikan hendaknya dapat dikumpulkan kepada pengelola yang amanah agar dana yang terkumpul lebih banyak dan memberi dampak yang lebih nyata dan kontinu dibandingkan dengan sedekah yang kita lakukan secara sendiri-sendiri.

Menutup tulisan ini, mari kita merenungkan sejauh mana merencanakan amal-amal yang akan kita perbaiki tahun ini. Ingat bahwa untuk kepentingan dunia saja kita melakukan berbagai analisis dan metode perencanaan yang kompleks agar tujuan organisasi kita tercapai. tetapi apakah kita sudah menyiapkan amal-amal kita dengan serius untuk perbekalan kita di akhirat kelak? Wallahu alam.

 

Islam yang Dzahir

image

Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata : Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata

“Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,”lelaki itu berkata, ”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya

Potongan hadist di atas mengajarkan kepada kita semua mengenai makna dari Islam yaitu bersaksi tiada Rabb selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, menunaikan shalat, puasa, zakat dan ibadah haji jika mampu. Kemampuan memenuhi kelima hal tersebut menjadikan kita sebagai seorang Muslim. Sebaliknya kegagalan kita memenuhinya membuat siapapun dapat bertanya apakah kita seorang muslim.

Jika kita telaah hadist tersebut lebih jauh ternyata kelima ibadah yang Rasul sebutkan di dalam hadist itu adalah ibadah wajib yg pelaksanaannya harus dilakukan secara terbuka; terang-terangan; publik alias dzahir. Saya ingin mengawali pembahasan ini dari poin dua yaitu shalat. Rasul menyariatkan shalat sebagai ibadah yg wajib dilakukan secara berjamaah di masjid khususnya bagi laki-laki. Bagi penduduk yg tinggal di rumah yg kedapatan tidak menunaikan shalat subuh berjamaah diancam akan dibakar rumahnya. Bahkan seorang buta saja tetap diwajibkan berjamaah di masjid selama masih mendengar adzan. Saking wajibnya shalat tetap dilakukan saat perang dgn ketentuan tertentu. Beberapa shalat juga wajib dilakukan secara berjamaah dan bersifat publik massal seperti shalat jumat, ied fitri, ied adha, shalat gerhana, istishqa dll. Hal ini menunjukkan bahwa ibadah ini memang bersifat publik.

Seperti halnya shalat puasa wajib yang dilaksanakan di Bulan Ramadhan juga dilakukan secara terbuka. Terang benderang selama 30 hari. Penentuan awal waktunya pun ditentukan oleh pemerintah sehingga memberi kepastian kepada publik.

Zakat juga merupakan ibadah wajib yang bersifat terbuka. Banyak kaum muslimin yg cenderung menunaikan zakat secara sembunyi-sembunyi dan langsung kepada mustahik. Padahal Rasul mencontohkan bahwa zakat harus ditunaikan secara terbuka melalui amil. Adapun keterangan yg menyebutkan bahwa jika tangan kanan memberi tidak boleh diketahui oleh tangan kiri hanya relevan untuk infak dan sedekah, bukan zakat. Hal nyata tercermin dalam surat At Taubah ayat 103 yg memaksa utk mengambil zakat dari muzaki yg dilakukan oleh amil. Pada kisah sahabat Tsalabah, Rasul juga secara nyata memerintahkan dua orang sahabat Rasul utk mengambil zakat peternakan Tsalabah. Tsalabah saat itu menolak berzakat dan Rasul mendoakan kecelakaan utk Tsalabah karena keingkarannya itu. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa zakat juga merupakan ibadah yg sifatnya publik.

Kemudian ibadah yang paling terang benderang adalah haji. Waktunya khusus di bulan Dzulhijah, prosesi ibadahnya juga dilakukan secara terbuka, diatur dan diselenggarakan pemerintah secara teratur dan terkoordinasi dengan berbagai pihak yg terlibat.

Nah selain keempat ibadah tadi, syahadat yang sejatinya cukup hanya di dalam hati juga wajib disaksikan oleh orang lain saat seseorang berikrar masuk ke dalam Islam, bahkan ulama atau pemerintah dapat memberi sertifikat pengakuan keislaman seseorang. Terlebih lagi lafadz syahadat juga secara terang benderang di dalam shalat atau doa kita sehari-hari. Lebih daripada itu kealpaan kita utk menunjukkan pelaksanaan keempat ibadah lainnya secara terbuka dapat menimbulkan pertanyaan apakah kita seseorang yg berucap dua kalimat syahadat, apakah kita seorang muslim?

Berangkat dari hal tersebut sudah semestinya kita bersungguh-sungguh utk menunjukkan keislaman kita dgn melaksanakan kelima rukun Islam. Berbagai aksi teror, fitnah, diskriminasi, dan berbagai konspirasi terhadap Islam hendaknya tidak membuat kita malu utk berislam, sebaliknya kita harus menunjukkan kebanggan kita dalam berislam dengan melaksanakan Islam dzahir di atas.

Wallahu alam.