Selamat bagi kamu yang dipanggil wawacara IELSP. Dengan sampai tahap ini, kamulah orang yang beruntung karena telah menyisihkan ribuan kandidat yang lain dan saat ini kalian hanya berjarak 1 tahap saja dengan Amerika. Pada dasarnya wawancara ini dimaksudkan untuk menilai seberapa pantas calon penerima beasiswa untuk menerima beasiswa ini. Pewawancara adalah pihak ketiga yang dipercaya IIEF untuk menyeleksi calon penerima beasiswa. Umumnya mereka adalah dosen dari universitas terdekat dari lokasi wawancara dilaksanakan. Baiklah, berikut ini saya sampaikan beberapa tips yang semoga dapat membantu kalian yang ingin wawancara di daerahnya masing-masing
1. Be on time. Pastikan kamu datang tepat waktu di tempat yang ditentukan. Coba periksa lokasi wawancara melalui peta dan ketahui terlebih dulu rute menuju ke sana dan angkutan umum yang bisa digunakan sehingga kita bisa memperkirakan lama perjalanan dan menghindari
2. Dress Well. Gunakan pakaian yang rapi, sopan, dan tidak berlebihan. Kenakan kemeja dan celana sebaiknya celana bahan bagi pria. Bagi kaum hawa silakan mengenakan rok atau celana bahan dengan kemeja yang rapi. Hindari dandanan yang berlebihan. Gunakan sepatu yang bagus(gak sobek-sobek). Apakah sepatu kets boleh? Tentu boleh asal masih bagus.
3. Focus on your document. Pewawancara akan fokus pada segala yang tertulis pada dokumen Anda. Dia akan memastikan bahwa apa yang Anda tulis benar adanya atau bertanya lebih jauh tentang beberapa hal yang perlu ditanyakan lebih jauh. Jadi tidak perlu bingung mengenai pertanyaan apa yang akan mereka tanyakan. Just focus on ur document.
4. Be Concise. Jangan bertele-tele dan jawab sesuai dengan pertanyaan yang ditanyakan. Kalaupun Anda ingin menjelaskan lebih jauh pastikan bahwa penjelasan itu memperdalam (deep) bukan memperluas (wide) apa yang ingin Anda sampaikan.
5. Proof that you are different. Ingat bahwa pada hari itu pewawancara dapat mewawancarai puluhan orang. Untuk itu dalam kurun waktu 15-20 menit Anda harus memperlihatkan bahwa Anda berbeda. Tunjukkan keunggulan Anda yang tidak dimiliki orang lain. Saya dulu fokus pada kiprah saya dalam menulis. Saya lampirkan tulisan-tulisan saya di media dan pengalaman saya dalam menulis. Mungkin dengan cara demikian pewawancara dapat mengenal dan mengingat kita. Remember: we are shouting in the crowd!
6. Show the relation between this scholarship and ur future career or education plan. Intinya sampaikan bahwa Anda begitu termotivasi dan antusias untuk mendapatkan beasiswa ini karena beasiswa ini akan membantu karir atau rencana pendidikan Anda ke depan. Dengan demikian pewawancara akan yakin bahwa mereka tidak akan salah memilih Anda sebagai penerima beasiswa ini.
7. Practice makes perfect. Cobalah berlatih dengan melakukan simulasi wawancara dengan teman Anda. Ingat bahwa wawancara dilakukan dalam bahasa Inggris. Dengan berlatih Anda dapat memperkirakan jawaban atau pilihan kata apa saja yang sepatutnya Anda ucapkan.
8. God decides everything. Berdoalah kepada Allah karena sejauh apapun usaha Anda, Dialah yang menentukan. Pengalaman saya membuktikan hal tersebut. Beberapa pekan setelah wawancara, staf IIEF menelpon saya. Ia bertanya kapan rencana saya untuk lulus. Saya sempat bingung karena semestinya informasi tersebut ada di berkas yang saya kirim. Ternyata hal tersebut tidak ada di berkas saya. Barulah saya sadar bahwa Allah menolong saya dengan meloloskan berkas saya yang sebenarnya tidak sepenuhnya lengkap karena belakangan saya tahu bahwa kolom rencana kelulusan saya itu terhapus.
Setelah semua selesai pulanglah ke rumah dengan terus berdoa pada-Nya. Jika lolos maka beberpa pekan ke depan akan ada nomor Jakarta masuk ke dalam ponsel Anda (calling…..021xxxxxxx) Angkat panggilan tersebut. Semoga itu panggilan dari IIEF.
kalo rencana lulus saya desember 2011 ini kira2 masih bisa ikutan ga mas?
makasih utk jwbnnya^
Dear Kankan, syarat peserta beasiswa ini mahasiswa yang belum sidang akhir skripsi. Jadi mereka yang berangkat ke USA adalah mereka yang belum sidang akhir tersebut. Kami semua sidang akhir setelah kembali ke Indonesia. Monggo direncanakan kembali studinya agar dapat yang terbaik.
mas, ada yang ingin saya tanyakan terkait dengan aplikasi kegiatan2 n ekskul maupun artikel, apakah harus lengkap sertifikatnya atau surat keterangannya? jk mengikuti kegiatan2 tp gag ada sertifiktnya sebaikny dicantumkan gag?
Oy pserta IELSP itu apakah harus yg memiliki kemampuan english fluently,, smentara ini khn program belajar english, jd spenangkapan sy brarti not fluent in english?
sebaiknya dilengkapi dan dibuktikan dengan adanya sertifikat, print out artikel, surat2 atau bukti lainnya agar meyakinkan reviewernya, emang jadinya tebel banget lampirannya hehe, dulu saya melampirkan semua sertifikat lomba yang saya ikuti dan semua artikel saya yang dimuat di media massa. Gudlak ya Retno 🙂
Saya enggak melampirkan sertifikat di dokumen nih. Kalau dibawa waktu wawancara bisa nggak ya?
silakan saja dibawa, tetapi belum tentu nanti juga diminta.