Jari-jari yang indah membuat ikal bertahan berpuluh kilometer, sekedar membeli kapur cap harimau.
“Bu, biar saya saja yang membeli kapor, Bu!” ujar ikal.
Betapa bodohnya ikal menjelajah Eropa hingga menyebrang ke Afrika, mengejar sesosok bayang semu yang bertajuk: A Ling. Gerangan apa yang melangkahkan kakinya, menguatkan niatnya…mungkinkah ada kupu-kupu di dalam perutnya?