freewriting#1


teringat jelas dalam benakku

langit biru tanpa awan

jaket tipis bem yang menepis dingin pagi hari

saat sejurus udara menyusup rapat pori-pori ketika pintu dorm ku buka. Randi, selamat datang di hari pertama mu berkuliah di Ohio University. Peta di tangan. rumput hijau embun di ujung-ujung.

ada gairah yang timbul untuk menekuni tiap baris buku. ada kenikmatan yang muncul saat leher pegal menyelesaikan tugas. ada mimpi yang sedang kujalani, im walking my dream

squirrel perlahan menengok lalu pergi membawa makanannya, langit masih hening tak bersuara, lalu jam raksasa itu berdentang. kita adalah orang yang muda yang jadi harapan para tua di sana.

namun kini awan telah kembali datang menutup langit di atas ku. tak ada lagi udara dingin yang menyusup 2 derajat di pagi hari. tak ada lagi squirrel yang mengendap-endap. langit pun sudah gemuruh, dan kita tetap orang muda yang diharap-harap

tinggal memori yang tersisa, tapi tiap kali aku melihatnya dalam baris-baris warna, kembali ada yang tersembul dalam dada, tetap ada rasa tak terima, bahwa kita masih belum bisa berbuat banyak yang berarti

mari aku lihat kembali sekali lagi, biar bara menyala lagi, biar mimpi itu ku lanjutkan kembali, ada semangat yang tersembul, ayo Randi, ada tapak dan jejak berikutnya yang menunggu. ada wajah2 yang perlu senyum orang muda.

mari kita lihat ke langit dan singkirkan awan dengan tangan di atas keyboard bukan dahi bersandal bantal. karena hari-hari esok adalah untuk orang muda

10 thoughts on “freewriting#1

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s