yang ku dapatkan setahun terakhir


Sejak terdaftar menjadi mahasiswa IPB aku telah mempelajari dan mendapatkan banyak hal. Pada tingkat pertama hingga tingkat empat aku aktif di berbagai organisasi baik di dalam maupun di luar kampus. Puncak karir organisasiku adalah saat aku menjadi Pemimpin Redaksi Koran Kampus dan Ketua BEM FATETA IPB. Aku juga aktif mengikuti berbagai perlombaan sejak akhir tingkat pertama yang akhirnya memperjalankanku ke berbagai kota di Indonesia dan beberapa di mancanegara. Prestasi yang paling membanggakan adalah saat aku bisa berkuliah di Ohio University dan meraih medali Perak di PIMNAS Bali 2010. Namun, ada yang tidak kudapatkan selama empat tahun itu, yaitu kenikmatan dan kesungguhan dalam membina. Hal itu baru aku dapatkan di tingkat kelima.

Sepulang dari Amerika dan Bali, aku sadar betul bahwa langkah ku selanjutnya adalah menyebarkan pengalamanku kepada adik-adik mahasiswa yang lain dan membina sebanyak mungkin mahasiswa sehingga mereka dapat menemukan “their own voice” dan menjadi sesuatu yang mereka mimpikan. Secara sistematis aku bersama rekan2 43 yang memiliki visi sama menjalankan sekolah Mapres (mahasiswa berprestasi). Cukup banyak mahasiswa yang bergabung pada waktu itu dan beberapa di antara mereka kini telah menjadi Mapres atau setidaknya menjadi juara di berbagai kompetisi. Tak sampai di sana, kami juga menggelar training persiapan pasca kampus. Sambutannya luar biasa sehingga sekarang setidaknya training itu bisa membekali mereka yang hendak berkarir.

Di beberapa kesempatan saya juga sempat diundang oleh beberapa organisasi di dalam kampus, beberapa kampus lain, dan organisasi non profit di Jakarta untuk menjadi pembicara atau sekedar menjadi moderator dalam berbagai diskusi dan seminar. Dalam berbagai kesempatan tersebut saya sampaikan bahwa kita sebagai pemuda Indonesia tidak kalah dengan pemuda asing di belahan bumi yang lain dan kita memiliki potensi yang luar biasa untuk maju. Satu hal yang menghijab kita dengan kesuksesan boleh jadi adalah ikhtiar kita yang belum optimal dan sungguh-sungguh.

Sekarang saya membina dua kelompok halaqah. Belakangan aktivitas ini makin menyita perhatian dan semakin menyenangkan. Entah kenapa ada kerinduan melihat wajah-wajah mereka, ada semangat untuk terus belajar menghadapi pertanyaan mereka, ada kelegaan mendengar keluhan mereka, dan ada kegembiraan luar biasa melihat mereka berhasil. Kini di ujung waktuku di kampus ini rasanya Allah memberikan kesempatan yang begitu berharga untuk membina dalam waktu satu tahun terakhir. Semoga kita tetap semangat dalam membina, kawan-kawan. Ingat bahwa perjuangan kita bukan untuk satu dua hari, atau 10-20 tahun. Perjuangan kita melewati batas cakrawala, menembus waktu hingga mungkin ratusan atau ribuan tahun ke depan. Untuk itu kehadiran generasi penerus harus tetap terjamin keberlanjutannya dan pembinaan adalah jawaban satu-satunya. Biar hanya sebutir debu pastikan ada perana kita dalam upaya membangun peradaban ini menjadi lebih baik dan bermartabat. Jangan biarkan darah yang mengalir ini hanya sia-sia menjadi penonton saja.

3 thoughts on “yang ku dapatkan setahun terakhir

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s