Stepping Stone 2011


Tahun 2011 tinggal menyisakan beberapa jam saja. Sudah saatnya kita berhenti sejenak untuk melihat apa yang telah kita kerjakan selama setahun lewat dan memastikan diri atas apa yang akan kita kejar di tahun menjelang. Berikut ini adalah kilas balik yang terjadi dalam hidupku setahun terakhir. Ini sekedar live journal bagi diriku pribadi, jika ada yang bermanfaat bagi pembaca aku bersyukur untuk itu.

Bulan Januari lebih banyak aku habiskan di laboratorium baik Lab Polimer Pertamina maupun Lab TIN. Ada pelajaran penting yang aku lalui pada hari-hari itu. Saat terberat dalam penelitian itu adalah saat kami pulang dari Lab Pertamina dengan alat yang rusak, progress yang lambat, dan pikiran yang mumet. Namun, pada saat yang sama Allah memperlihatkan pada kami betapa hidup kami telah jauh lebih lengkap daripada orang-orang di sekitar kami, setidaknya daripada yang tinggal di Pulogadung. Inilah yang membuat kami menelan dalam-dalam keluh kesah dan tetap menegakkan kepala melihat hari depan.

Bulan Februari aku ukir dengan sebuah perjalanan menemukan kotak baru dalam ajang pemilihan Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Aku mengakhiri ajang itu di peringkat keempat. Pelajaran penting dari ajang itu adalah temukan yang kau cari bukan sekedar yang kau inginkan. Di hari pertama seleksi aku menempati peringkat enam dan berharap tidak lanjut ke hari berikutnya karena aku sadar bukan ini yang aku cari. Banyak dari kontestan yang menurutku lebih prioritas untuk berangkat; bukan aku. Banyak dari mereka yang menurutku memiliki alasan yang begitu dangkal, niat idealis untuk sesuatu yang berharga buat umat dinilai terlalu usang agaknya. Tapi aku lanjut ke hari kedua, pagi itu aku berdoa jangan aku yang terpilih. Doaku terkabul dan yang membuat ku bahagia adalah aku sukses menarikan saman, bermain rekorder, berpantun dan bersajak. Sebuah kebanggaan tersendiri sebagai pemuda yang tak lupa akar negerinya sendiri.

Kepergian Februari membuatku kembali berkutat dengan penelitian sampai akhirnya musibah datang. Laptopku hilang. Data penelitian lebih dari setengah tahun pergi tak berbekas. Beruntung aku telah mengirim berkas penelitianku untuk kompetisi penelitian di Jepang dan beberapa data masih tertulis rapi dalam beberapa lembar kertas. Penelitianku harus lanjut dan pantang berhenti. Terima kasih aku ucapkan untuk yang telah memotivasiku untuk terus bergerak dan terima kasih juga untuk teman liqaku yang telah meminjami ku laptopnya.


Mei hadir dengan tantangan dan berkah yang luar biasa. Aku sidang skripsi. Sebelum ujian aku berharap tidak mendapat penguji yang ahli rekayasa proses dan ahli statistika. Namun, Allah berkehendak lain. Pengujiku adalah ahli rekayasa proses dan ahli statistika. Berhari-hari aku siapkan sidang skripsi itu dengan belajar tiada henti. Sampai akhirnya aku mengisi liqa binaanku di Alhur. Saat itu pesan dari Allah sampai ke hatiku yang seakan menegur diriku melalui ayat yang dibacakan binaanku itu. Ali Imran 160 : Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. Ayat ini mengingatkanku akan pentingnya kita berserah pada Allah dan tidak bertawakal pada apapun selainnya. Hari sidang pun tiba. Kejutan kembali hadir melalui tantangan dosen pembimbingku dengan sidang dalam Bahasa Inggris. Hampir 3 jam berlalu dengan pertanyaan-pertanyaan yang tajam dan menukik. Tawakal pada Allah memang memberi kekuatan tersendiri. Aku keluar ruangan sidang dengan gelar S.TP dan mahasiswa TIN IPB pertama yang sidang skripsi dalam Bahasa Inggris. Alhamdulillah 🙂

Hari-hari berikutnya juga aku isi dengan menghadiri beberapa seminar dan diskusi dengan rekan-rekan mahasiswa. Aku juga sempat kembali ikut TES TOEFL dan mempersiapkan diri untuk mendaftarkan diri pada program Fullbright walau pada akhirnya email dan surat dari AMINEF hadir dan memberi kabar bahwa bukan tahun ini aku ditakdirkan berangkat. Aku juga menjadi pengisi tetap Studi Pustaka PPSDMS Bogor. Di sana aku berbagi berbagai kisah pendiri negeri dan tokoh muslim di awal kemerdekaan. Berbagi dengan mereka adalah sebuah kebahagiaan.

Bulan Juni aku tandai dengan perjalanan bersama dengan Diah nonton Indonesia Open 2011 dan jalan2 ke Gatot Subroto trus bawa pulang banyak bingkisan. Walau sempat sakit saat ulang tahun tapi Juni jadi bulan yang mengesankan.

Juli hadir dengan cerita wisudaku. Berakhir sudah cerita dalam fase mahasiswa. Aku bayar tunai amanah orang tuaku dengan menjadi sarjana. Berita baiknya lagi Asto, rekan penelitianku, menjadi lulusan terbaik TIN. Juli juga menjadi momen saat aku mulai aktif mencari kerja tuk kejar cita-cita. Hari itu panggilan dari BSM datang tanpa pernah ku melamar kerja ke sana sebelumnya.

Agustus alias Ramadhan tiba membawaku larut dalam pertanyaan-pertanyaan yang membuatku merenung dalam dan bertanya kembali akan apa yang aku cari dan kemana aku akan pergi. Mesjid BI, Al Hurr, Mesjid At Tiin, Mesjid Rumah dan seluruh rangkaian itu membuat Ramadhan tak dapat dilupakan. Oh iya, aku juga sempat buka puasa bersama IELSP dan diundang oleh dubes Amerika untuk buka puasa bersama di rumah dinasnya. Lengkapnya baca di sini

September-Oktober-November-Desember. Janji Allah memang benar; aku mendapat pekerjaan. Aku bekerja untuk BSM; Desk Training; pengembangan program. Yang aku syukuri di tempat baru ini aku bisa menjaga ibadah dan bertemu orang-orang yang tetap bertahan dengan idealisme di tengah pragmatisme dunia pekerjaan.

Bulan-bulan ini aku jalani dengan penuh kesabaran. Aku sadar betul tiap pilihan mengandung resiko yang tak pernah bisa aku pilih. Yang terpenting setelah kita menentukan pilihan adalah berkomitmen dengan pilihan itu. Sulit dan senang pasti datang, tapi yakinlah pertolongan Allah itu dekat bagi mereka yang bertahan dan pantang menyerah. Doaku semoga langkah kita tetap dalam ridha-Nya.

Pada bulan November ini aku berhasil menyelenggarakan BSM Let’s Read di 123 kantor cabang BSM seluruh Indonesia. Acara ini memecahkan Rekor Dunia MURI. Keren kan? hehehe. Semoga upaya ini dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. Di bulan Desember aku berhasil menjadi Juara II BSM Public Speaking Contest. ^^ hadiahnya akan aku simpan baik-baik. Aku juga dapat keanggotaan Toastmaster International.

Satu hal yang aku syukuri di tahun ini adalah Allah memberikanku kesempatan untuk mengenal lebih jauh siapa diriku, dekat dengan keluarga, dan binaanku di Bogor. Aku meyakini tahun ini adalah tahun dasar yang semoga dapat menjadi batu loncatan untuk amal-amal yang jauh lebih berkualitas di tahun berikutnya.

2 thoughts on “Stepping Stone 2011

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s