Posting ini sebenarya sudah lama terpikir di kepala, tapi baru kali ini saya sempat tuliskan. Pembaca sekalian pasti tahu dan tidak asing dengan istilah latah. Pada beberapa orang latah ini begitu akut dan sebagian terkesan dibuat-buat. Pada sebagian yang lain tidak tampak tapi dapat muncul suatu waktu. Namun, pada dasarnya keduanya adalah respon yang spontan. Menurut wikipedia latah adalah suatu keadaan fisik di mana penderita secara spontanitas mengeluarkan respon (berupa ucapan kata-kata atau kalimat dan sering disertai gerakan tubuh) terhadap suara atau gerakan yang sifatnya mengagetkan penderita. Nah, karena ini merupakan respon yang sifatnya spontan maka apa yang keluar dari mulut berupa kata atau kalimat itu merupakan sutu hal yang sifatnya sudah mendarahdaging (embodied) dengan diri orang tersebut. Apa yang keluar itu sudah tertanam dalam alam bawah sadar sehingga otomatis keluar begitu saja dari lisan.
Berangkat dari hal tersebut maka kita dapat mengukur kesalehan seseorang lewat kata-kata yang diucapkan saat latah. Jika apa yang dikatakan tersebut bukanlah hal yang baik boleh jadi sesuatu yang mendarahdaging atau yang tertanam di alam bawah sadar orang tersebut bukanlah hal yang baik. Sebaliknya jika yang terucap adalah hal yang baik misalnya istigfar, tahmid, takbir atau ucapan baik lainnya kita boleh berasumsi bahwa apa yang masuk dalam alam bawah sadarnya adalah sesuatu yang baik.
Apakah Anda setuju? 🙂
setuju ga setuju sih bang.kalau emang bilang istigfar dll itu dibarengi pikiran yang juga mengingat tuhan,itu bagus.tapi kalau istigfar cuma respon spontan yang kosong dan banal jadinya gimana gitu.ya entar lama2 sama aja mungkin kayak bilang “aduh” (btw,jangan2 kata “aduh” itu dulu maknanya setara sama istigfar,tapi mengalami proses pembahasaan.entahlah).tapi itu opini gw doang kak 😀
hahaha, boleh juga, 😀
kalo ini…
“Alhamdulillah yah..sesuatu..”
ingetnya pasti syahrini yak 😀
setuju.. 😀