Melompat


Ada suatu ketika saat kita dalam keadaan melompat. Keadaan saat kita tidak bersentuhan dengan bumi, berada di udara, di atas ketinggian dan menyenangkan. Saat itu mungkin begitu sebentar tapi begitu penting juga menyenangkan. Aku sendiri beberapa kali sengaja meminta kawanku mengambil gambarku dalam keadaan melompat. Walau kadang melelahkan tapi buatku melompat itu menyenangkan.

Melompat itu melelahkan karena tentu kita butuh energi yang lebih banyak ketimbang berjalan apalagi berdiam diri. Namun, melompat juga menyenangkan karena pada saat itu kita berada di sebuah elevasi yang di atas normal. Kondisi yang membawa kita bergerak ke atas. Rasa-rasanya lompatan hampir selalu membawa senyuman.

Dalam hidup ini juga ada fase-fase yang kita namakan lompatan. Aku sendiri mengartikan lompatan dalam hidup adalah masa saat kita mengalami perubahan signifikan yang positif karena satu atau rangkaian peristiwa dalam hidup. Tiga masa yang paling tinggi lompatannya dalam hidupku mungkin berada di SMP, SMA, masa asrama PPSDMS haha (masih anak2 banget ya). Kenapa ketiga fase itu? SMP karena di sanalah aku bergelut dengan banyak aktivitas mulai dari pramuka, OSIS, akademik, paskibra dll. Rangkaian kegiatan itu membuat aku menjadi keluar dari sosok lamaku dan mulai tumbuh menjadi sosok baru yang aktif, dapat berpendapat, inisiatif dll. Bumi perkemahan Cibubur rasanya sudah menjadi halaman belakang kami hari-hari itu.

Fase kedua adalah masa-masa awal berada di SMA. Pada fase itu aku seperti menemukan kembali mengapa aku berIslam dan menemukan banyak pengenalan dengan diri sendiri melalui berbagai macam bacaan. Waktu ketika aku menemukan teman-teman yang punya komitmen yang serupa, berkenalan dengan sosok idelis dan berada dalam semangat yang amat tinggi. Fase ketiga adalah saat masa-masa awal masuk PPSMDS. Pada saat itu aku dan kawan-kawan seperti terus menerus memiliki semangat berlebih untuk melakukan segala hal. Pada saat yang sama aku menjabat sebagai presiden asrama dan Ketua BEM Fateta. Masa itu memberiku petualangan belajar yang sangat signifikan.

Ketiga fase itu membawa aku dalam proses belajar dan berlatih sehingga aku elevasi pengetahuan, pengalaman, keahlian, dan jaringanku bertambah. Aku merindukan masa-masa seperti itu karena pada akhirnya aku menjadi sosok yang lebih baik. Saat ini memang bukanlah waktu untuk menunggu kawan, kita harus mengejar tiap kesempatan datang. Kalau tidak kita yang cipatakan peluang. Perubahan terus berlangsung tiap detik dan berjalan saja tidak pernah cukup kita harus melompat!

One thought on “Melompat

  1. Anik Pratiwi says:

    Suka banged sama tulisan Randi yang ini…kadang untuk menjadi berubah menjadi lebih baik memang perlu keberanian. Sama kayak kalo kita melompat, harus berani ambil resiko…ya resiko jatoh…tapi dengan melompat yang tinggi kita bisa melihat “sesuatu” secara lebih luas hingga akhirnya bisa memaknai hidup yang sebenarnya…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s