Spion itu kata orang kan ibarat masa lalu karena sama-sama menunjukkan hal yang sudah kita lewati.
Masa lalu memang harus diperlakukan seperti spion. Letaknya di samping bukan di depan. Kalau diletakkan di depan akan menghalangi langkah kita.
Ukurannya pun kecil tapi lensanya cembung karena memang seharusnya masa lalu itu porsinya lebih sedikit dibandingkan aktivitas lainnya saat ini tetapi kita harus jelas melihat pelajaran apa yang dapat kita ambil dari peristiwa-peristiwa yang sudah lewat itu.
Spion itu juga cuma dilihat sesekali aja, gak sering-sering, nah seperti itulah masa lalu diperlakukan. Betapa buruknya atau baiknya masa lalu kita tak boleh terlalu sering melihatnya karena bagaimanapun juga hal itu sudah lewat. Kita punya layar yang lebih besar yang harus kita ‘openi’/ kita urus/kita usahakan yang bernama hari ini dan masa depan.
However, berkendara tanpa spion itu tak lengkap malah dapat sangat berbahaya.
Jadi teringat pesan yang dibawa film Kung Fu Panda 2 Ran…
nilai seseorang tidak diukur bagaimana dia berawal, tapi bagaimana kelak dia berakhir 🙂
iya bahaya banget mas, apa lagi dipengkolan ada polisi tuh…