Rezeki Gak Kemana


“Kalo udah rezeki gak akan kemana”

Aksioma di atas tentu sudah sering kita dengar walau tidak semua pernah membuktikannnya. Kami akhirnya merasakan sendiri hal itu beberapa pekan lalu.

Kami punya kebiasaan untuk menyimpan uang receh dalam bentuk koin ke dalam kaleng minuman bekas dengan tujuan suatu hari saat sudah penuh kami akan menyumbangkannya. Setelah sekian lama akhirnya kaleng kami itu penuh dengan koin. Kami pun siap mendermakannya. Waktu terus berlalu tapi kaleng tersebut tidak juga beranjak dari tempatnya. Kesempatan datang tapi kami tak jua menyumbangkannya.

Hingga suatu hari ada lelaki yang memanggil dari luar pagar. Aku pun keluar dan mendapati lelaki itu adalah seorang pengemis yang meminta sumbangan. Aku kembali masuk ke dalam untuk mengambil beras secukupnya. Selesai menuangkan beras ke dalam kantong beras pengemis itu, aku teringat akan kaleng kami yang penuh koin. “Bapak mau uang receh Pak?” “Mau, Mas” jawabnya singkat. Saya kembali ke dalam rumah lalu menyerahkan kaleng itu. Bapak itu terdiam tak menduga kaleng minuman di dalam genggamannya bisa seberat itu. Air mukanya berubah diikuti oleh doa yang meluncur dari bibirnya. Aku titipkan doaku juga.

Sekembalinya ke ruang TV aku ceritakan peristiwa tadi kepada Rizka. Kami mencoba mengingat-ngingat momen apa saja yang kami lewatkan saat ingin mendermakan sekaleng koin itu. Kami pun  berkeyakinan bahwa memang koin itu adalah rezeki si pengemis tadi. Wallahu alam

One thought on “Rezeki Gak Kemana

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s