Shanghai menerima saya di Pudong International Airport pada pukul 10.00 waktu setempat. Udara dingin musim semi langsung menyambut setiap tamunya begitu kami bergerak ke ruang terbuka. Aku melanjutkan perjalanan menuju Metro Subway Station, jaringan kereta yang menjadi tulang punggung aktivitas warga Shanghai. Peta Shanghai Metro sudah di tangan dan aku melangkah masuk dengan tujuan akhir Pearl Hotel tempat istriku menginap. Sebelum ke sana aku putuskan untuk jalan-jalan terlebuh dahulu, Shanghai Science and Technology yang menjadi pilihanku. Aku geret koper besarku masuk Metro dan melaju dengan pasti. Sesampainya di sana aku habiskan waktu hingga pukul 3 sore. Satu hal yang di luar prediksiku adalah tidak adanya tempat penitipan tas sehingga aku harus membawa koper besarku kemanapun aku pergi. Itu satu PR tersendiri.
Selesai dengan jalan-jalan di Shanghai Science & Technologi Museum aku langsung menuju Jiasan Road tempat Pearl Hotel berada. Sesampainya di sana, aku langsung check in dan berharap dapat segera beristirahat di dalam kamar. Namun, takdir berkataa lain, aku diharuskan membayar di muka tagihan hotel untuk empat hari ke depan. Dengan uang yuan yang terbatas aku putuskan untuk menunggu istriku pulang dan masuk ke hotel bersama. Istriku menyampaikan bahwa ia akan sampai d hotel pukul 21.00 waktu setempat atau kira-kira 5 jam lagi dari saat aku berusaha check in di hotel waktu itu. Aku putuskan untuk membeli coklat panas untuk menghangatkan tubuh. Setelah coklat tandas bosan pun menyergap. Aku langkahkan kaki keluar kembali ke metro station. Kuhabiskan setengah buku Change karya Rhenald Kasali hingga pukul 21.30
Metro line sudah hampir tutup. Scanner X ray di bagian depan entarnce gate sudah dikemasi dan ditutup. Saat kembali ke jalan raya menuju Pearl Hotel aku disambut dengan gerimis hujan dan udara yang semakin menusuk dinginnya. Hapeku sudah mati. Tidak ada jalan lain untuk berkomunikasi. Satu-satunya cara adalah menunggu. Menunggu kekasihku datang agar aku bisa beristirahat dengan layak malam itu. Sejuruh kemudian lagu Raisha masuk dalam pikiranku dan mulai menemaniku
Sekarang aku tersadar
Cinta yang ku tunggu tak kunjung datang
Apalah arti aku menunggu
Bila kamu …
Lewat pukul 23.00 kekasihku sampai di Pearl Hotel. Kami tidur nyenyak sekali malam itu.