Apa yang bisa kami sampaikan selain syukur kepada Allah SWT yang terus memberikan kami keberkahan, kemudahan, dan kemurahan rizkinya pada tahun 2014 ini. Jika dapat kami rangkum tahun 2014 ini adalah sebuah tahun peralihan, a shifting year. Ada beberapa peralihan dalam hidup kami yang terjadi pada tahun 2014 ini baik dalam keluarga dan karir kami. Pada awal tahun 2014 berbagai tawaran pun datang kepada kami berdua. Baik itu rencana bekerja maupun bersekolah di luar negeri. Setelah mempertimbangkan satu dan lain hal kami akhirnya memutuskan untuk tetap di Indonesia. Saya melanjutkan pekerjaan saya dan begitu pula dengan istri saya
Saya mengakhiri tahun 2013 dan mengawali tahun 2014 dengan karir baru dengan beralih dari dunia industri susu ke dunia zakat dengan menjadi Amil BAZNAS. Peralihan ini membuka jalur karir baru bagi saya. Saya amat bersyukur Allah menakdirkan saya bisa berkontribusi untuk dunia zakat di Indonesia. Seperti keinginan saya di awal ketika diwawancarai sebelum bergabung dengan BAZNAS, saya ingin membuat zakat menjadi semakin dikenal dan digemari masyarakat. Salah satu caranya adalah membuat masyarakat semakin mudah untuk membayar zakat. Saat ini sudah ada aplikasi zakat loh di Android dan I Os yang bisa memudahkan kita melihat transaksi pembayaran zakat kita. Nah sebentar lagi di dalam aplikasi itu kita juga bisa langsung melakukan pembayaran zakat melakukan berbagai aplikasi layanan bank. Selain itu saya juga bekerja sama dengan operator telekomunikasi, restoran dan perusahaan ritel lainnya untuk memudahkan pelanggan mereka untuk berdonasi.
Pada bulan April 2014 kami melancong ke Shanghai Cina. Saat itu istri saya sedang dalam dinasnya untuk audit di sana, saya menyempatkan diri untuk ikut :). Detil perjalanan tersebut saya tulis di sini. Yang jelas perjalanan tersebut membuka satu lagi kotak di dalam pikiran saya bahwa kita harus lebih keras dalam bekerja dan belajar. Tak hanya itu kita juga harus lebih berlapang hati sehingga bisa bersinergi dengan siapapun sehingga dapat membangun Indonesia menjadi lebih maju daripada kondisinya saat ini.
Kami menjalani Ramadhan kami yang indah di kontrakan kami di Bogor dan mengakhiri Ramadhan kami dengan mudik ke Surabaya. Dengan persiapan yang baik kami akhirnya bisa meraih mudik yang bahagia dan hemat tentunya. Monggo di simak ceritanya.
Pada Juli kami memulai proses pembelian rumah yang saat ini kami tempati di Cilebut. Prosesnya memang tak mudah, tetapi Allah senantiasa memberikan jalan bagi kami sehingga akhirnya rumah tersebut dapat kami beli pada bulan September yang lalu. Rumah tersebut kami beli dengan membayar cash ke penjual dan meminjam dana dari BRI Syariah dengan tenor 6 tahun, prosesnya amat mudah dan transparan. Terima kasih kepada officer BRIS yang telah membantu kami di sepanjang prosesnya.
Pada Agustus Istri saya resmi cuti bekerja dari LPPOM MUI untuk melanjutkan kuliah S2 Teknologi Industri Pertanian, IPB. Ia saat ini sudah menjalani semeter pertama pada program studinya. Ia amat semangat belajar dan antusias dalam menjalankan berbagai tugas yang diberikan. Aku terus mendukungnya agar meraih yang terbaik dalam studinya. I love you, dear. Semoga studimu ini dapat menjadi penguat bagi dirimu bersama rekan-rekan yang lain dalam dakwah halal di Indonesia.
Di akhir Desember ini kami pun pindah dari kontrakan kami ke rumah kami yang baru di Cilebut. Proses peralihan ini juga tidak sederhana karena ada beberapa perbaikan yang mesti kami lakukan pada rumah ini. Namun, Alhamdulillah Allah senantiasa memberi kemudahan 🙂 Alhamdulillah.
Di akhir tahun ini tak ada yang dapat kami katakan selain syukur alhamdulillah atas semua yang telah engkau berikan Ya Rabb dan permohonan ampun atas segala dosa yang kami lakukan. Ya Rabb, Rabbi habli min ladunka thurriyyatan tayyibah. Innaka samiu addua