Surprise for Her Birthday

Tidak terasa sudah tiga kali kami lewati tanggal 25 Januari bersama-sama sejak pernikahan kami pada 2012 yang lalu. Pada hari itu puluhan tahun lalu istriku dilahirkan. Aku tak ketinggalan memberikan surprise untuknya setiap kali momen itu datang. Pada 25 Januari 2013 aku memberikannya hadiah jam tangan yang ku beli di Jogja. Dia seneng sih tapi gak seneng juga hehe. Gak usah dibahas kenapanya. Tapi yang jelas sejak saat itu aku punya cara lain untuk memberikannya hadiah saat ulang tahunnya tiba.

Pada tahun 2014 yang lalu saya memberikannya helm sebagai hadiah ulang tahun. Kenapa helm? Karena pada tahun 2014 kami pindah ke Bogor dari Jakarta dan kontrakan tempat kami tinggal hanya berjarak kurang lebih 1 km. Helm itu saya berikan agar ia lebih safety saat berkendara ke kantor. Di luar itu aku memberikan kejutan yang lain. Suatu hari selepas mengisi bedah buku di PPSDMS Regional 5 Bogor saya mendapat brownies coklat dan brownies itulah yang ku berikan kepadanya. Tapi tidak begitu saja. Ku buat petunjuk berantai yang ku tulis di sticky notes untuk mengarahkannya ke kulkas tempat aku menyimpan browniesnya. Petunjuk pertama aku tempel di cermin, isinya kira-kira begini,”di dasar cahaya” itu menunjuk ke petunjuk berikutnya yang berada di bawah lampu meja belajar. Petunjuk berikutnya terus berlanjut ke petunjuk lain hingga ia berkeliling rumah dan berakhir pada petunjuk tempat yang paling dingin, yaitu kulkas. Di sanalah ia menemukan hadiahnya, BROWNIES 🙂

Pada tahun 2015 ini saya memberikan hadiah dan kejutan yang berbeda. Sejak awal bulan aku sudah memberikannya sepatu Boots yang aku beli di Zalora. Kenapa Booots? Karena pada Februari ini ia audit di Jepang selama sepekan yang pada saat itu sedang dilanda musim dingin yang bersalju. Namun, seperti tahun sebelumnya saya memberikan kejutan lain. Sejak akhir Januari atau kira-kira sebulan sebelum ulang tahunnya aku sudah mengirim email ke teman-teman istri saya untuk membuat video singkat yang berisi doa untuk kami. Walau tidak semua teman-teman mengirimkan video tapi akhirnya saya bisa membuat kompilasi video tersebut sepanjang kurang lebih 3 menit. Kalau mau tahu kayak apa hasilnya mari kita simak bersama-sama. Met milad Rizka 🙂