Restoran Halal di Durham, Harga Mulai 1 Pounds

Nah melanjutkan posting saya sebelumnya tentang mencari daging halal di Stockton, kali ini saya akan sampaikan restoran-restoran di Durham City Centre yang menyediakan makanan halal dan kata siapa mahal? Murah kok!

Restoran halal yang pertama kali saya kunjungi di Durham adalah Lebaned. Makanan khas Lebanon ini menyediakan makanan dan daging halal walau juga masih menyediakan bir untuk warga setempat. Restoran ini merupakan salah satu restoran halal yang cukup besar di Durham. Cobalah datang di jam makan siang karena pada saat itu restoran ini menawarkan yang lebih murah. Jangan terburu-buru memesan makanan dengan harga di atas 5 atau 10 pounds. Saya sendiri mencoba Shawarma di restoran ini dengan harga 4.5 pounds dan ternyata porsi yang diberikan besar sekali untuk ukuran orang Indonesia pada umumnya. Saya akhirnya menghabiskan daging yang digulung dengan roti tipis, sayur mayur, dan kentang goreng porsi besar itu berdua dengan senior tempat saya menginap sementara. Continue reading

Cerdas Berinvestasi dalam Ibadah

Dalam salah satu haditsnya Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa hidup manusia di dunia ini seperti pengembara. Hanya singgah sebentar saja di dunia sebelum menuju perjalanan yang jauh lebih panjang di akhirat kelak. Singkatnya waktu kita di dunia ini hendaknya dipergunakan semaksimal mungkin untuk menyiapkan perbekalan akhirat kita. oleh karena itu, di tengah keterbatasan waktu kita di dunia, harta yang kita miliki, tenaga yang kita punya, dan keterbatasan sumber daya lainnya hendaknya kita cerdas “berinvestasi” dalam ibadah. Kita hendaknya dapat beramal yang mampu memberikan investasi perbekalan yang amat berharga untuk kehidupan akhirat. Ada investasi amal yang memberikan  ganjaran kebaikan yang sangat besar bagi yang menunaikannya, diampuni dosa-dosa yang kita lakukan dan terdapat pula amal yang langgeng nilai kebaikannya. Mari kita bahas ketiga jenis amal tersebut.

Keterbatasan resource  yang kita punya di dunia ini hendaknya kita optimalkan untuk melakukan amal-amal yang bernilai tinggi seperti shalat berjamaah di masjid yang kita sudah sama-sama kita ketahui nilainya 27 kali lipat dibandingkan munfarid di rumah. Jelas tampak dalam kerangka waktu, tenaga, dan sumber daya yang relatif sama ibadah shalat berjamaah di masjid memberi kita jauh lebih banyak perbekalan akhirat kelak. Masih terdapat amal-amal lainnya yang seperti itu seperti puasa syawal yang diberi nilai oleh Allah seperti mengerjakan puasa selama setahun atau beribadah di malam lailatul qadr yang ganjarannya lebih baik daripada seribu bulan. Bayangkan!

Selain ibadah yang memberikan pahala atau kebaikan yang tinggi (gain profit) kita juga perlu mengoptimalkan sumber daya kita untuk melakukan amal-amal yang dapat menghapus dosa (avoid loss). Ingat bahwa dosa-dosa kita yang teramat banyak juga dapat menggiring kita ke neraka. Naudzubillah. Salah satu contoh amal yang dapat menghapus dosa adalah puasa di hari arafah yang dapat menghapus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang. Shalat tarawih juga dapat menghapuskan dosa sebagaimana hadits Rasulullah “Siapa yang menegakkan Ramadhan (shalat tarawih) dengan iman dan mengharap pahala Allah maka diampunilah dosanya yang telah lalu”. Ada beberapa amalan lainnya yang dapat menghapuskan dosa seperti shalat malam, memperbanyak sujud, dan ibadah haji yang mabrur.

Terakhir ada jenis ibadah yang nilai kebaikannya sifatnya langgeng sebagaimana dalam hadits Rasulullah riwayat Muslim yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang shaleh. Beberapa amal lainnya yang pahalanya mengalir terus menerus seperti membuat sumur, masjid dan mewaqafkan Al Quran. Perlu diingat untuk sedekah atau infak yang kita berikan hendaknya dapat dikumpulkan kepada pengelola yang amanah agar dana yang terkumpul lebih banyak dan memberi dampak yang lebih nyata dan kontinu dibandingkan dengan sedekah yang kita lakukan secara sendiri-sendiri.

Menutup tulisan ini, mari kita merenungkan sejauh mana merencanakan amal-amal yang akan kita perbaiki tahun ini. Ingat bahwa untuk kepentingan dunia saja kita melakukan berbagai analisis dan metode perencanaan yang kompleks agar tujuan organisasi kita tercapai. tetapi apakah kita sudah menyiapkan amal-amal kita dengan serius untuk perbekalan kita di akhirat kelak? Wallahu alam.

 

Islam yang Dzahir

image

Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata : Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata

“Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,”lelaki itu berkata, ”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya

Potongan hadist di atas mengajarkan kepada kita semua mengenai makna dari Islam yaitu bersaksi tiada Rabb selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, menunaikan shalat, puasa, zakat dan ibadah haji jika mampu. Kemampuan memenuhi kelima hal tersebut menjadikan kita sebagai seorang Muslim. Sebaliknya kegagalan kita memenuhinya membuat siapapun dapat bertanya apakah kita seorang muslim.

Jika kita telaah hadist tersebut lebih jauh ternyata kelima ibadah yang Rasul sebutkan di dalam hadist itu adalah ibadah wajib yg pelaksanaannya harus dilakukan secara terbuka; terang-terangan; publik alias dzahir. Saya ingin mengawali pembahasan ini dari poin dua yaitu shalat. Rasul menyariatkan shalat sebagai ibadah yg wajib dilakukan secara berjamaah di masjid khususnya bagi laki-laki. Bagi penduduk yg tinggal di rumah yg kedapatan tidak menunaikan shalat subuh berjamaah diancam akan dibakar rumahnya. Bahkan seorang buta saja tetap diwajibkan berjamaah di masjid selama masih mendengar adzan. Saking wajibnya shalat tetap dilakukan saat perang dgn ketentuan tertentu. Beberapa shalat juga wajib dilakukan secara berjamaah dan bersifat publik massal seperti shalat jumat, ied fitri, ied adha, shalat gerhana, istishqa dll. Hal ini menunjukkan bahwa ibadah ini memang bersifat publik.

Seperti halnya shalat puasa wajib yang dilaksanakan di Bulan Ramadhan juga dilakukan secara terbuka. Terang benderang selama 30 hari. Penentuan awal waktunya pun ditentukan oleh pemerintah sehingga memberi kepastian kepada publik.

Zakat juga merupakan ibadah wajib yang bersifat terbuka. Banyak kaum muslimin yg cenderung menunaikan zakat secara sembunyi-sembunyi dan langsung kepada mustahik. Padahal Rasul mencontohkan bahwa zakat harus ditunaikan secara terbuka melalui amil. Adapun keterangan yg menyebutkan bahwa jika tangan kanan memberi tidak boleh diketahui oleh tangan kiri hanya relevan untuk infak dan sedekah, bukan zakat. Hal nyata tercermin dalam surat At Taubah ayat 103 yg memaksa utk mengambil zakat dari muzaki yg dilakukan oleh amil. Pada kisah sahabat Tsalabah, Rasul juga secara nyata memerintahkan dua orang sahabat Rasul utk mengambil zakat peternakan Tsalabah. Tsalabah saat itu menolak berzakat dan Rasul mendoakan kecelakaan utk Tsalabah karena keingkarannya itu. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa zakat juga merupakan ibadah yg sifatnya publik.

Kemudian ibadah yang paling terang benderang adalah haji. Waktunya khusus di bulan Dzulhijah, prosesi ibadahnya juga dilakukan secara terbuka, diatur dan diselenggarakan pemerintah secara teratur dan terkoordinasi dengan berbagai pihak yg terlibat.

Nah selain keempat ibadah tadi, syahadat yang sejatinya cukup hanya di dalam hati juga wajib disaksikan oleh orang lain saat seseorang berikrar masuk ke dalam Islam, bahkan ulama atau pemerintah dapat memberi sertifikat pengakuan keislaman seseorang. Terlebih lagi lafadz syahadat juga secara terang benderang di dalam shalat atau doa kita sehari-hari. Lebih daripada itu kealpaan kita utk menunjukkan pelaksanaan keempat ibadah lainnya secara terbuka dapat menimbulkan pertanyaan apakah kita seseorang yg berucap dua kalimat syahadat, apakah kita seorang muslim?

Berangkat dari hal tersebut sudah semestinya kita bersungguh-sungguh utk menunjukkan keislaman kita dgn melaksanakan kelima rukun Islam. Berbagai aksi teror, fitnah, diskriminasi, dan berbagai konspirasi terhadap Islam hendaknya tidak membuat kita malu utk berislam, sebaliknya kita harus menunjukkan kebanggan kita dalam berislam dengan melaksanakan Islam dzahir di atas.

Wallahu alam.

Kita yang mencari Tuhan

shalat

Saat saga makin merah dan burung-burung pantai berseru

matahari kian malu, nelayan menghela sampan maju

raga yang redup beradu dengan waktu yang makin menderu

kita yang lemah tak lagi mampu

dan nyata hanya Dia yang Satu

 

Hilang segala angkuh, musnah, semua mengaduh

Bagaikan kuli dan buruh kita cuma hamba-hamba dari panjang waktu yang sepuh

 

Saat kita sadar bahwa pandang mata kita hanya sejengkal

Saat kita tahu kalau sia-sia kita terpingkal

Maka hanya takut kita pada Yang Kekal

 

Ketika jauh terasa kita melangkah

dan terhenti pada jalan yang terbelah

maka kepada yang mana jalan akan kita pilah

bukan bersandar pada akal yang lemah

tidak mengacu pada nafsu yang salah

tapi pada Salat dan Doa yang berkah

 

Di dalam bilik yang gelap

cahaya terang mungkin menakutkan

Di dalam bilik yang gelap

Kita yang mencari Tuhan

 

Pohon Roboh

Setelah menikah saya punya aktivitas baru yaitu berkebun atau lebih tepatnya bertaman. Taman yang kami miliki memang tidak terlalu besar tetapi cukup menarik jika bisa ditata dengan baik. Salah satu tanaman yang tumbuh di sana adalah pohon jarak, Tingginya baru 1.5 meter saja, daunnya cukup rimbun dan sudah mulai berbuah. Suatu pagi saya baru menyadari bahwa pohon jarak itu sudah roboh. Agaknya pohon itu tak sanggup menahan angin dari hujan lebat yang terjadi pada sore sebelumnya.

Akhir pekan ini saya berusaha untuk memperbaiki kondisinya. Ternyata pohon itu awalnya di tanam di dalam sebuah toples plastik sehingga akarnya tertahan di dalam toples itu. Ohh agaknya ini yang membuatnya tidak dapat mencengkeram bumi dengan kuat. Aku pecahkan toples itu dan membiarkan akarnya menghirup udara segar. Lepas itu aku gali areal tanamnya dan ku tanam kembali ke dalamnya. Pohon itu tegak berdiri sebelum akhirnya roboh kembali. Akarnya tak cukup kuat menopang batang dan daun yang sudah begitu rimbun. Opsinya ada dua yaitu menanamnya lebih dalam atau memotong daun-daunnya. Opsi pertama aku urungkan karena ternyata setelah beberapa puluh centimeter menggali aku dapati lantai plester semen di dasar. Ohh rupanya ini adalah sebab mengapa tanaman ini dulu hanya di tanam di pot. Mungkin lebih baik jika ranting-rantingnya dipotong.

Seperti halnya pohon manusia harus memiliki akar yang kuat besar dan menjalar ke segala arah. Hal ini penting agar saat batang semakin tumbuh besar dan daun semakin rindang, pohon itu tetap dapat tegak berdiri. Masa pertumbuhan akar itu adalah saat ini, saat kita masih muda. Mari terjun ke berbagai aktivitas yang dapat menumbuhkan akar kita, sehingga tumbuh besar dan menjulur ke segala arah, kuat mencengkram bumi. Hal ini penting agar saat batang kehidupan kita mulai tumbuh besar, daun kian rindang, dan buah semakin banyak yamg muncul pohon kehidupan kita tetap dapat bertahan. Jangan sampai kita sampai pada saat ranting kita dipotong karena terlalu rimbun atau areal tanam kita hilangg digantikan tanaman lain.

Wallahu ‘alam

Living the dream

Aku masih ingat suatu masa di SMP dulu saat aku punya mimpi yang cukup ambisius menurutku untuk ukuran anak SMP. Saat itu aku berkata pada diriku bahwa aku harus belajar keluar negeri. Sepuluh tahun kemudian saat aku berkuliah kesempatan itu akhirnya datang dan alhamdulillah aku bisa mewujudkan mimpi masa remajaku.

Di masa kuliah itu pulalah aku menemui banyak senior yang sungguh menginspirasi dengan berbagai prestasi dan pencapaiannya. Mereka selalu memotivasi untuk terus bermimpi, menulisnya dan mewujudkannya. Anjuran itu pun aku lakukan bahkan hingga hari ini. Alhamdulillah banyak dari mimpi itu yang akhirnya terwujud hari ini. Walau demikian tetap ada dari mimpi-mimpi itu yang belum terwujud hingga kini. Mengenai hal itu aku teringat nasihat pembina asrama PPSDMS, beliau berkata bahwa daftar mimpi itu bukanlah semata daftar impian saja tetapi juga daftar kerja yang harus kita usahakan dan lakukan. Nasihat itu bergitu dalam membekas hingga kini dan menjadi bahan introspeksi bagiku atas apa yang telah aku alami hingga kini.

Menginjak akhir tahun 2012 ini ada dua mimpi besarku yang telah terwujud yaitu better career dan menikah, satu mimpi yang belum terwujud adalah menulis buku. Aku bersyukur atas apa yang kini aku miliki dan sungguh kebahagiaan adalah menyukuri apa yang kita miliki hari ini. Kawan mari bermohon pada Allah atas segala hajat hidup yang kita miliki. Ingatlah bahwa hanya Allah yang mendengar dan mengabulkan segala doa. Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Ghofir/ Al Mu’min: 60)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)

Pertanyaannya sekarang adalah sudahkah kita berdoa kepada-Nya? Sudahkah kita melaksanakan perintah-Nya? Sudahkah kita mendekat pada-Nya? Ampuni kesombongan kami Ya Rabb atas keengganan kami berdoa dan merasa perkasa, angkuh, serta merasa maha raja atas hidup kami yang sepenuhnya Engkau miliki. Kami adalah hamba Mu yang lemah dan tak berdaya tanpa kasih sayang, rahmat, dan pertolongan Mu, Ya Rabb. Jadikan kami tetap taat di jalan Mu dan senantiasa menjadi hamba Mu yang bersyukur. Aamiin.

7 Golongan yang Dilindungi Allah swt di Akhirat

Dulu Uztad Sodiqin pernah cerita di Madrasah bahwa pada hari akhir nanti matahari akan turun ke bumi dan jaraknya hanya beberapa jengkal dari kepala kita. Pada saat itu manusia tenggelam dalam keringatnya dan sungguh berat kondisinya. Namun, pada saat itu ada tujuh golongan manusia yang akan dapat naungan di kala tak ada naungan lain kecuali datangnya dari Allah. Berikut ini saya kutipkan ketujuh golongan manusia itu.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ” Tujuh orang yang akan dilindungi Allah dalam naungan-Nya yaitu: Imam  (pemimpin) yang adil; pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah pada Allah; orang yang hatinya selalu terikat pada masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah pula; seorang lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata ‘Aku takut kepada Allah’; orang yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya; dan seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian lalu menitikkan airmatanya.” (HR. Bukhari Muslim)

1.    Imam (pemimpin) yang adil

Dalam ajaran Islam, seorang imam atau pemimpin haruslah berlaku adil, karena segala hal yang menjadi tanggungjawabnya akan dipertanyakan kembali di akhirat kelak. Maka bergembiralah bagi pemimpin yang dapat berlaku adil, karena akan mendapatkan naungan di sisi Allah Subhanahu wa ta’alaa di akhirat nanti. Pemimpin yang dimaksud tidak hanya pemimpin sebuah negara ataupun penguasa suatu tempat, namun termasuk pula seorang suami yang memimpin isteri dan anak-anaknya dalam sebuah keluarga.

2.    Pemuda tumbuh dewasa dalam beribadah pada Allah Subhanahu wa ta’alaa

Allah juga menjanjikan naungan atau lindungan di akhirat kepada pemuda yang senantiasa hidup dalam ibadah kepada Allah Subhanahu wa ta’alaa. Ibadah yang dilakukan tersebut dilakukan semata-mata karena Allah Subhanahu wa ta’alaa, seakan-akan  Allah melihat segala perbuatan dan amal ibadahnya itu.

3.    Orang yang hatinya selalu terikat pada masjid

Masjid adalah rumah Allah Subhanahu wa ta’alaa. Naungan Ilahi akan selalu ada di akhirat nanti bagi orang yang senantiasa rindu untuk beribadah di masjid dan merasa betah berada di dalamnya. Setiap waktu, ia selalu menunggu-nunggu tiba saatnya untuk datang ke masjid untuk sholat wajib maupun sunnah, sholat berjamaah, mengaji, mendengarkan ceramah, dan sebagainya.

4.    Dua orang yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa ta’alaa, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah pula

Dua orang yang saling mencintai karena Allah akan mendapatkan lindungan dari Allah Subhanahu wa ta’alaadi akhirat nanti, dan Allah Subhanahu wa ta’alaaakan mengizinkan kedua orang tersebut untuk masuk ke dalam syurga-Nya.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada seorang lelaki yang ingin mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di dalam perjalanannya Allah Subhanahu wa ta’alaa mengutus seorang malaikat untuk mengawasinya. Ketika lelaki itu sampai padanya, malaikat itu  berkata, “Kemanakah engkau akan pergi?’ Lelaki itu menjawab, ‘Aku ingin mengunjungi saudaraku di desa ini.’ Malaikat itu bertanya lagi, ‘Apakah engkau punya kepentingan dari kenikmatan di desa ini?’ Lelaki itu menjawab, ‘Tidak, hanya saja aku mencintainya karena Allah.’ Kemudian malaikat itu berkata, ‘Sesungguhnya aku adalah utusan Allah Subhanahu wa ta’alaa yang diutus kepadamu, bahwa Allah juga mencintaimu sebagaimana kamu mencintai-Nya.”

5.    Seorang lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata ‘Aku takut kepada Allah’

Hal tersebut merupakan salah satu ujian bagi seorang laki-laki, dimana wanita adalah ujian yang sungguh berat bagi kaum laki-laki. Seorang laki-laki yang beriman pada Allah Subhanahu wa ta’alaa takut kepada Allah dan takut kepada azab api neraka, sehingga laki-laki ini sentiasa mendapat perlindungan dari-Nya.

6.    Orang yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya

Allah Subhanahu wa ta’alaa akan memberikan perlindungan bagi orang yang suka memberi sedekah dengan ikhlas dan tidak mengharapkan balasan selain ridho Allah swt semata. Dalam bersedekah, ia tidak membesar-besarkannya, sebaliknya ia akan melakukannya secara tersembunyi dan tidak ingin diketahui orang lain.

7.    Seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian lalu menitikkan airmatanya

Berdzikir dengan hati yang tulus, ridho, dan ikhlas seorang diri, dengan perasaan takut kepada Allah hingga meneteskan airmata, sebagai tanda kecintaan kepada Allah swt, menyadari kebesaran Allah Subhanahu wa ta’alaa, serta merasa dirinya penuh dosa sehingga memohonan ampunan kepada-Nya. Allah akan membukakan pintu syurga untuk orang-orang yang seperti ini.
Sungguh beruntungnya orang yang mendapat naungan Allah Subhanahu wa ta’alaa. Semoga kita bisa menjadi salah satu golongan yang mendapatkan perlindungan Allah Subhanahu wa ta’alaadi akhirat nanti. Wallahualam bishshawab.

Sumber