Dalam Hukum Inersia atau Hukum Kelembaman dikatakan bahwa suatu benda yang diam akan cenderung diam dan benda yang bergerak akan cenderung terus bergerak. Dengan kata lain suatu benda akan cenderung mempertahankan kondisinya entah itu diam atau bergerak jika resultan gaya yang bekerja padanya sama dengan nol.
Mengacu pada Hukum Inersia ini maka sering kita dapati bahwa banyak manusia yang sulit untuk memulai sesuatu. Rasanya begitu berat dan penuh hambatan. Saat kita tidak dapat menemukan gaya dorong yang sesuai maka kondisi itu tidak akan pernah berubah. Kita akan cenderung untuk terus diam. Lain halnya dengan mereka yang sudah memulai, yang sudah bergerak, rasanya lebih ringan dan lebih mudah. Segala pintu memang belum terbuka, tetapi rasanya kita selalu mempunyai kunci untuk membukanya atau setidaknya selalu ada jendela yang tidak terkunci. Hambatan yang dirasakan rasanya mudah diatasi. Dengan kata lain kita cenderung untuk terus bergerak.
Mengapa hal ini terjadi?
Untuk menjawab hal itu mari kita lebih lanjut pelajaran kita pada bab Gaya Gesek. Gaya gesek dirumuskan sebagai hasil perkalian dari koefisien gesek dengan gaya normal (gaya yang tegak lurus dengan bidang datar). Jadi saat tidak ada gaya yang bekerja pada benda maka gaya gesek sama dengan nol. Namun, saat ada gaya yang bekerja pada benda maka gaya gesek akan senilai dengan gaya yang bekerje tersebut dikalikandengan dengan koefisien geseknya. Perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis koefisien gesek yaitu koefisien gesek statis dan kinetis. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa koefisien gesek statis selalu lebih besar dari koefisien gesek kinetis. Jadi, benda tidak akan bergerak selama gaya yang diberikan tidak lebih besar dari hasil perkalian koefisien gesek statis dan gaya normalnya. Pada selang tersebut gaya gesek terus meningkat. Namun, gaya gesek ini akan menurun saat benda telah bergerak. Hail ini disebabkan gaya yang diberikan telah melampaui batas minimal gaya yang harus diberikan dan pada saat itu yang berlaku adalah koefisien gesek kinetis yang nilainya lebih kecil dari koefisien gesek statis.
Bercermin dari hal itu kita perlu menyadari untuk meyakini bahwa kita harus segera memberikan gaya minimal tersebut pada aktivitas kita karena yakinlah setelah itu pekerjaan kita akan terasa lebih ringan dan mudah. Sesungguhnya bersama kesulitan terdapat kemudahan.
One thought on “Hukum Kelembaman”