Cukup murah untuk sebatang rokok


Selalu ada hikmah saat kita berada di atas kereta.

Saat itu malam sudah mulai jauh ditinggal matahari. Di atas kereta terakhir menuju Tanah Abang aku berada. Sepi benar suasana di dalam kereta. Seorang lelaki buta dengan tongkat berjalan ditemani istri dan anaknya. Dengan musik dari dalam kotak mereka berjalan berharap koin satu dua. Rasa iba tentu membuat tiap hati tergerak, walau tidak tiap hati juga. Ada saja yang tetap merokok tanpa peduli.

Agaknya kita harus bersyukur karena masih bisa bertemu dengan kesempatan beramal. Jangan sampai rupiah kita cukup murah untuk sebatang rokok tapi terlalu mahal untuk sekedar menahan perut lapar seseorang

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s