Pembaca tentu akrab dengan istilah deja vu. Déjà vu(/ˈdeɪʒɑː ˈvuː/ adalah sebuah frasa Perancis dan artinya secara harafiah adalah “pernah lihat / pernah merasa”. Maksudnya mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya. Fenomena ini juga disebut dengan istilah paramnesia dari bahasa Yunani para (παρα) yang artinya ialah “sejajar” dan mnimi (μνήμη) “ingatan”. Menurut para pakar, setidaknya 70% penduduk bumi pernah mengalami fenomena ini.
Mirip dengan peristiwa itu ada setidaknya tiga tempat yang membuat saya seperti kembali ke Athens, Ohio. Ketiga tempat itu adalah sepenggal jalan di Halim yang melalui lapangan sepak bola dekat pangkalan udara, anak-anak tangga darurat di kantor dan pintu mesjid kantor pusat BSM tiap menjelang sholat Jumat.
Sepenggal jalan yang melalui lapangan sepak bola dan dekat dengan pangkalan udara yang sering aku lewati menuju rumah selalu mengingatkanku dengan jalan-jalan dari ALden Library menuju Dougan House. Dingin yang menyusup jaket, kondisi yang gelap dan lengang sungguh sempurna miripnya dengan jalan-jalan itu. Tak ada suara terdengar kecuali telapak kaki sendiri dan degup jantung yang berdetak dengan irama pasti.
Lain lagi halnya jika saya turun ke lantai 1 atau basement kantor menggunakan tangga darurat. Loron dan anak-anak tangga serta aroma yang benar-benar membawaku kembali ke Dougan House. Setiap pagi di Dougan House aku selalu menolak menggunakan lift dan turun ke lantai 1 menggunakan tangga darurat. Kedua tangga darurat itu persis sama, kaku, tegas, lurus, dan pasti.
Tempat terakhir yang membuat aku kembali ke Athens adalah pintu mesjid kator pusat BSM tiap menjelang shalat Jumat. Aroma semerbak di depan pintu itu langsung membawaku kembali ke Athens Islamic Center. Entah aroma apa itu. Namun, yang pasti aku pertama kali merekam aroma itu di dalam otak ini saat berada di Athens Islamic Center dan begitu menemukan kembali aroma yang sama ingatan ini langsung menuju kepada pintu yang berderit, dinding kayu, sejuk dan damainya Athens Islamic Center. Tak lupa sebuah pohon yang berdaun ungu. What a beautiful spring! 🙂
Pasti pembaca juga punya pengalamannya masing-masing mengenai deja vu ini. Will u share to me? 🙂