Ini mengenai sahabat kecilku. Kami berteman saat aku menginjak bangku TK. Ia sosok yang sederhana dan lucu.Semua berjalan normal saja kami bermain dan tertawa bersama. Tiap pagi kita mengayun langkah yang serempak menjelang matahari menghabiskan waktu penuh senyum bahagia. Namun setelah kami beralih ke bangku sekolah dasar kami pergi ke tujuan yang berbeda. Aku berangkat ke SD umumnya dan dia ia bersekolah ke sekolah siswa berkebutuhan khusus. Aku baru tahu kemudian mengenai kondisinya itu saat aku mulai mengerti apa yang ia alami.
Perbedaan itu sama sekali tidak menghalangi kami sedikitpun. Kami memainkan permainan yang sama, berbagi makanan yang kami punya, dan saling ejek penuh canda. Memang waktu kami seiring waktu semakin berkurang karena kesibukan dan kedewasaan kami masing-masing. Namun, ada momen yang selalu mempertemukan kami, yaitu shalat magrib & isya. Aku tak ingat kapan persisnya. Namun, akhir SMP atau awal SMA saat kami semakin kosisten dengan kebiasaan baik itu. Saling jemput dan mengingatkan jika adzan telah berkumandang. Bahkan hujan tak dapat urungkan langkah kami. Jika aku yang malas ia yang mengingatkan, jika ia yang malas aku yang menyemangati begitu seterusnya. Jika Ramadhan tiba kebersamaan kami semakin seru saja karena ada shalat tarawih yang jadi pengikat.
Saat ini ia sudah jarang terlihat mengayun langkah ke mesjid (harusnya gw ajak ya), tetapi sekarang aku punya teman baru yang gak kalah rajin ke mesjid. Namanya Diah. Adikku sendiri. Semoga kami terus konsisten. Aamiin