Belakangan aku semakin rajin mengurusi taman di rumah dan hasilnya sudah mulai terlihat. Taman kami sekarang sudah banyak ditumbuhi bunga-bunga. Ada yang berwarna putih dan kuning begitu juga dengan aneka warna dedaunan yang tumbuh. Memandangnya membuat kita lebih tenang dan bahagia. Menanam tanaman-tanaman itu memang butuh energi bahkan acapakali tangan ini terasa pegal karena urusan ini. Namun, kepuasan itu nyata aku rasakan. Memandang ke taman adalah sebuah kenikmatan.
Mungkin ini yang disebut dengan passion. Walau letih dan lelah, tapi terus kita lakukan. Begitu pekerjaan itu selesai kita tersenyum bahagia dan puas. Biar badan pegal-pegal kita tak pernah kapok melakukannya kembali. Dalam prosesnya pun kita bersabar. Kita menyiraminya, menyiangi rumput-rumput liar, dan mengusir ayam-ayam yang merusak tanaman. Begitu bunga merekah senyum kita pun terkembang. Walau tak sedikit uang yang dihabiskan tapi kita rela dan tak memikirkan. Alhamdulillah ya Rabb kau berikan kenikmatan ini 🙂
Terkadang di sore atau malam hari aku berdiam diri di halaman menikmati keindahan taman. Tetangga pun ikut menikmati keindahan taman ini. Aku pun sadar bahwa hasil pekerjaanku pada pagi harinya belum tentu bisa aku nikmati hasilnya di malam hari. Kita perlu waktu agar benih tumbuh dan membesar, kuat dan mengakar. Begitu pula dengan diri ini kita harus terus bersabar dan berjuang. Perjalanan kita masih panjang. Kita harus terus terisi dengan bahan bakar, siap siaga dan selalu pada semangat yang segar. Hanya kepada Allah kita berharap dan pasti setiap amal akan ada pembalasan.
Kawan, benih yang ditanam pagi tadi tak mungkin bisa kita petik malam ini, mari bersabar dan terus berjuang orang muda! Biarkan akar2 kita menghujam dalam dan menjalar jauh.
Membuat dan merawat taman memang perlu kesabaran. Namun hati rasanay akan puas dan tenteram bila taman yang dibuat indah dan mempesona.